Salam Rindu untuk Semua๐
Pagi ini seperti biasa, saya terdiam dan termenung, memikirkan sejuta hal yang melintas silih berganti didalam otak saya.
Mengapa rasa rindu ini begitu menyiksa?
Saya adalah manusia, saya punya emosi, anggaplah rasa rindu ini salah satu emosi dari dalam diri saya yang tidak dapat saya kendalikan, tidak dapat saya ungkapkan.
Saya sering merasakan pilu nya menahan rindu, bahkan air mata ini tercekat dan tidak mampu untuk keluar, rasa sesak di dada yang tak jarang muncul di kala rasa rindu ini menyiksa.
Saya rindu kamu, saya rindu kalian.
Jangan pikir saya begitu kejamnya melupakan segelintir kenangan yang pernah kita bangun bersama.
Tawa dan canda yang kita lepaskan kala lelucon dilontarkan, konyol memang.
Cerita dan motivasi yang kita diskusikan bersama, sebagai bekal perjalanan hidup kedepannya.
Tangisan dan teriak kemarahan, maaf jika kita pernah bertengkar, mungkin dikala itu kita belum sanggup mengendalikan amarah masing-masing.
Susah senang yang kita lalui bersama,
Sampai akhirnya kamu, kalian, pergi meninggalkan saya.
Saya tidak ingin menyalahkan takdir, memang saat-saat seperti ini selalu ada, saat dimana kita harus berpisah, dan saya, dengan kebijaksanaan yang masih harus dipupuk, harus bisa menerima hal ini.
Bagaimana mungkin kamu, juga kalian, meninggalkan saya sendirian bersama seluruh memori yang telah kita bangun bersama? Memori yang kita bungkus dengan manis seperti kotak coklat yang lucu.
Terkadang rintik hujan jatuh bersama dengan air mata saya dan sekelebat kenangan dimasa lalu. Rindu sekali rasanya. Rindu ingin berjumpa.
Namun betapa naif nya saya,
Mengatakan bahwa saya rindu, namun menegur sapa kalian saja saya tidak mampu..
Saya sedih. Saya rindu. Saya sangat rindu.
Namun apa boleh buat?
Kamu, saya, kita.
Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing.
Tidak selamanya kita harus berjalan bersama melewati jembatan-demi jembatan dalam kehidupan.
Mungkin kamu harus ke utara dan saya ke selatan,
Menemukan kisah bahagia hidup masing-masing.
Biarkanlah memori kebahagiaan kita tersusun rapi didalam rak-demi rak beton tebal didalam otak saya, dikunci rapat.
Saya bersyukur pernah bertemu kamu,bertemu kalian didalam jejak kehidupan yang saya jalani.
Terimakasih telah menemani saya dalam sepersekian detik kisah hidup saya.
Raga dan jiwa ini tidak akan melupakan kalian, akan selalu ingat, walau hanya tinggal bayang-bayang kenangan.
Saya senang.
Saya rindu.
Saya cinta kalian.
Walaupun kini kita telah berada di jalan yang berbeda,
Walaupun kini kita telah memainkan peran utama didalam kisah kehidupan kita masing-masing,
Semoga kelak, dikesempatan yang lain kita dapat bertemu kembali.
Sekedar untuk minum teh dan bernostalgia tentang kisah masa lalu.
-tamat
Mengapa rasa rindu ini begitu menyiksa?
Saya adalah manusia, saya punya emosi, anggaplah rasa rindu ini salah satu emosi dari dalam diri saya yang tidak dapat saya kendalikan, tidak dapat saya ungkapkan.
Saya sering merasakan pilu nya menahan rindu, bahkan air mata ini tercekat dan tidak mampu untuk keluar, rasa sesak di dada yang tak jarang muncul di kala rasa rindu ini menyiksa.
Saya rindu kamu, saya rindu kalian.
Jangan pikir saya begitu kejamnya melupakan segelintir kenangan yang pernah kita bangun bersama.
Tawa dan canda yang kita lepaskan kala lelucon dilontarkan, konyol memang.
Cerita dan motivasi yang kita diskusikan bersama, sebagai bekal perjalanan hidup kedepannya.
Tangisan dan teriak kemarahan, maaf jika kita pernah bertengkar, mungkin dikala itu kita belum sanggup mengendalikan amarah masing-masing.
Susah senang yang kita lalui bersama,
Sampai akhirnya kamu, kalian, pergi meninggalkan saya.
Saya tidak ingin menyalahkan takdir, memang saat-saat seperti ini selalu ada, saat dimana kita harus berpisah, dan saya, dengan kebijaksanaan yang masih harus dipupuk, harus bisa menerima hal ini.
Bagaimana mungkin kamu, juga kalian, meninggalkan saya sendirian bersama seluruh memori yang telah kita bangun bersama? Memori yang kita bungkus dengan manis seperti kotak coklat yang lucu.
Terkadang rintik hujan jatuh bersama dengan air mata saya dan sekelebat kenangan dimasa lalu. Rindu sekali rasanya. Rindu ingin berjumpa.
Namun betapa naif nya saya,
Mengatakan bahwa saya rindu, namun menegur sapa kalian saja saya tidak mampu..
Saya sedih. Saya rindu. Saya sangat rindu.
Namun apa boleh buat?
Kamu, saya, kita.
Setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing.
Tidak selamanya kita harus berjalan bersama melewati jembatan-demi jembatan dalam kehidupan.
Mungkin kamu harus ke utara dan saya ke selatan,
Menemukan kisah bahagia hidup masing-masing.
Biarkanlah memori kebahagiaan kita tersusun rapi didalam rak-demi rak beton tebal didalam otak saya, dikunci rapat.
Saya bersyukur pernah bertemu kamu,bertemu kalian didalam jejak kehidupan yang saya jalani.
Terimakasih telah menemani saya dalam sepersekian detik kisah hidup saya.
Raga dan jiwa ini tidak akan melupakan kalian, akan selalu ingat, walau hanya tinggal bayang-bayang kenangan.
Saya senang.
Saya rindu.
Saya cinta kalian.
Walaupun kini kita telah berada di jalan yang berbeda,
Walaupun kini kita telah memainkan peran utama didalam kisah kehidupan kita masing-masing,
Semoga kelak, dikesempatan yang lain kita dapat bertemu kembali.
Sekedar untuk minum teh dan bernostalgia tentang kisah masa lalu.
-tamat
Hix saya pun merindukanmu bertubi tubi ๐ข๐ข๐ข๐๐๐
BalasHapusHix saya pun merindukanmu bertubi tubi ๐ข๐ข๐ข๐๐๐
BalasHapusHuuuu vinny puitis ya. Miss you more๐ช๐๐
BalasHapus